Filsafat pada intinya merupakan olah fikir.
Ada tiga landasan dalam mempelajari filsafat, yaitu:
- Ontologi(mempelajari tentang hakekat)
- Epistemologi(mempelajari tentang metode)
- Aksiologi(mempelajari tentang manfaat)
landasan tersebut dalam kaitannya dengan Matematika
Hakekat Matematika: kumpulan pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakan asal-muasal temuan baru di dalam Matematika denga pengetahuan-pengetahuan lain.
Manfaat Matematika : sebagai sarana berfikir deduktif yang merupakan suatu proses pengambilan kesimpulan yang didasarkan pada premis-premis yang kebenarannya telah ditentukan.
Metode Ontologi menurut Lauren Bagus, yaitu:
- Abstraksi fisik(fokusnya pada sifat-sifat suatu objek)
- Abstraksi bentuk (sifat sekumpulan objek sejenis)
- Abstraksi metafisik(sifat-sifat objek secara general)
Filsafat Rasionalisme
Rasionalisme adalah pendekatan filosofis yang menekankan akal budi (rasio) sebagai sumber utama pengetahuan, mendahului, tunggal dan bebas (terlepas) dari pengamatan indrawi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa rasionalisme mempercayai bahwa akal (rasio) dapat mencapai kebenaran tanpa bantuan indrawi. Penganut paham rasionalis juga mempercayai bahwa rasa (sense) tidak dapat memberikan ataupun membawa kita kepada kebenaran yang universal.
Rene Descartes (1596 – 1650) dianggap sebagai pendiri filsafat modern dan Bapak rasionalisme. Menurut Descartes, pengetahuan indrawi bersifat kabur dan samar serta tidak memberikan gambaran dan hakekat tentang dunia diluar. Karena itu (menurut Descartes) kita harus meragukan pengamatan indrawi kita.
Filsafat Empirisme
Empirisme adalah lawan dari rasionalisme. Karena empirisme meyakini bahwa pengalaman adalah sumber kebenaran/pengetahuan. Hal ini kebalikan dari rasionalisme yang menekankan bahwa akal (rasio) adalah satu-satunya sumber pengetahuan/kebenaran. Singkatnya, menurut empirisme kita mengetahui hanya lewat apa yang diadapatkan oleh panca indera.
Tokoh dari empirisme adalah John Locke (1632 – 1704). Menurutnya, segala sesuatu yang ada dalam pikiran manusia berasal dari pengalaman inderawi. Dan tidak ada perbedaan antara pengetahuan inderawi dan pengetahuan akal budi. Menurut teori ini, bahwa akal mendapat salinan dari luar (pengalaman), teori Locke ini dikenal dengan teori salinan (Copy Theory).
Filsafat Fenomenalisme
Secara harfiah Fenomenalisme adalah aliran atau faham yang menganggap bahwa Fenomenalisme (gejala) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran. Seorang Fenomenalisme suka melihat gejala. Tokohnya yaitu Emmanuel Kant.
Filsafat Intusionalisme
Intusionalisme adalah suatu aliran atau faham yang menganggap bahwa intuisi (naluri/perasaan) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran. Intuisi termasuk salah satu kegiatan berfikir yang tidak didasarkan pada penalaran. Jadi Intuisi adalah non-analitik dan tidak didasarkan atau suatu pola berfikir tertentu dan sering bercampur aduk dengan perasaan.Tokoh-tokohnya: Plotinos (205 -270) dan Henri Bergson (1859 -1994)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar