Pada semester enam saya bertemu dengan mata kuliah Filsafat Pendidikan Matematika. Pada awal perkuliahan saya diperkenalkan dengan filsafat umum, bahwasanya filsafat adalah olah fikir, selama kita bisa mengolah fikiran kita, kita telah berfilsafat. Misalnya dengan melakukan Analogi dan Reduksi. Dalam filsafat kita memperbincangkan sesuatu yang ada dan mungkin ada, sedangkan Landasan dalam mempelajari filsafat ada tiga yaitu: ontologi (hakekat), epistemologi (metode/cara) dan aksiologi (manfaat). Dalam mempelajari filsafat tidak lepas dari sejarah-sejarah perkembangan filsafat tersebut,dari zaman kuno dan pertengahan hingga zaman modern dan kontemporer. Pada zaman tersebut melahirkan tokoh-tokoh dengan pemikiran-pemikirannya yang membantu kita dalam mengolah fikiran kita, ada Socrates, Plato, Aristoteles, dan lain-lain. Metode pembelajaran Socrates bukanlah dengan cara menjelaskan, melainkan dengan cara mengajukan pertanyaan, menunjukkan kesalahan logika dari jawaban, serta dengan menanyakan lebih jauh lagi, sehingga para siswanya terlatih untuk mampu memperjelas ide-ide mereka sendiri dan dapat mendefinisikan konsep-konsep yang mereka maksud dengan mendetail. Sumbangsih Plato yang terpenting adalah ilmunya mengenai ide. Dunia fana ini tiada lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Di dunia ideal semuanya sangat sempurna. Hal ini tidak hanya merujuk kepada barang-barang kasar yang bisa dipegang saja, tetapi juga mengenai konsep-konsep pikiran, hasil buah intelektual. Misalkan saja konsep mengenai "kebajikan" dan "kebenaran". Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking).
Dengan menarik benang merah antara filsafat umum dengan filsafat pendidikan matematika kita dapat mengartikan filsafat pendidikan matematika sebagai filsafat yang membicarakan proses pendidikan matematika. Dengan menggunakan landasan yang sama dalam mempelajari filsafat umum, kita juga dapat mempelajari filsafat pendidikan matematika, antara lain: Ontologi (hakikat pendidikan matematika), Epistemologi (metode pembelajaran pendidikan matematika), dan Aksiologi (manfaat pendidikan matematika). Filsafat pendidikan matematika mempersoalkan permasalahan-permasalahan sebagi berikut :
1.Sifat-sifat dasar matematika
2.Sejarah matematika
3.Psikologi belajar matematika
4.Teori mengajar matematika
5.Psikologis anak dalam kaitannya dengan pertumbuhan konsep matematis.
6.Pengembangan kurikulum matematika sekolah
7.Penerapan kurikulum matematika di sekolah.
Pelajaran berharga yang saya dapatkan dari perkuliahan ini antara lain: saya harus lebih peka terhadap lingkungan sekitar, dan selalu berfikir kritis, serta menaruh hati saya sebagai komandan dalam kehidupan ini. Itulah beberapa pengetahuan yang dapat saya pelajari pada perkuliahan Filasafat Pendidikan Matematika pada semester ini, namun saya rasa itu baru sebagian kecil dari Filsafat Pendidikan Matematika, karena mempelajari filsafat dengan menterjemahkan dan diterjemahkan sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://naythea.multiply.com/journal/item/29/Antara_Matematika_dan_Filsafat
http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar